Home Blog Page 116

Jajangkungan

Permainan Jajangkungan dimainkan dengan sepasang tongkat atau galah, yang terbuat dari kayu atau bambu. Tumpuan untuk pijakan kaki dibuat pada ketinggian 30 – 60 cm dari ujung bawah tongkat. Beberapa orang pemain dapat serentak memainkannya bersama-sama.

Permainan ini biasa digabungkan dengan jenis permainan lain, seperti adu lari atau sepak bola. Ada kalanya, penilaian hanya pada adu ketahanan berjalan di atas Jajangkungan sambil saling menendang kaki Jajangkungan lawan bermain. Pemain yang terjatuh dinyatakan kalah.

Tari Merak dari Jawa Barat

Pernah melihat tarian seperti gambar di sebelah kiri? Mungkin dapat kita lihat apabila sedang ada acara hajatan atau peresmian suatu acara. Tarian ini ditampilkan bersama dengan upacara adat Sunda,ya tentu saja sudah dan mudah dikenali yaitu tari merak (peacock dance).

Tari Merak merupakan tarian kreasi baru yang diciptakan oleh seorang koreografer bernama Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an, dan tahun 1965 dibuat koreografi barunya oleh Dra. Irawati Durban Arjon dan direvisi kembali pada tahun 1985 dan diajarkan kepada Romanita Santoso pada tahun 1993.

Tari Merak sebenarnya menggambarkan tentang tingkah laku burung merak jantan yang memiliki keindahan bulu ekor sehingga banyak orang yang salah memperkirakan bahwa tarian ini tentang tingkah laku merak betina. Seperti burung-burung lainnya, burung merak jantan akan berlomba-lomba menampilkan keindahan ekornya untuk menarik hati merak betina.

Merak jantan yang pesolek akan melenggang dengan bangga mempertontonkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk mencari pasangannya, dengan gayanya yang anggun dan memesona. Tingkah laku burung merak inilah yang divisualisasikan menjadi tarian merak yang menggambarkan keceriaan dan keanggunan gerak. Pesona bulu ekornya yang berwarna-warni diimplementasikan dalam kostum yang indah dengan sayap yang seluruhnya dihiasi payet, dan hiasan kepala (mahkota) yang disebut “siger” dengan hiasan berbentuk kepala burung merak yang akan bergoyang mengikuti gerakan kepala sang penari.
Tarian merak ini identik dengan warna yang sangat mencolok seperti merah, biru, kuning, emas, dan warna lainnya. Make up yang terlihat sangat tajam,karena memang merak sendiri merupakan burung yang sangat cantik dan indah. Tarian merak ini biasanya ditampilkan sebagai bentuk persembahan kepada tamu,karena memang setiap gerakannya sangat indah. Tarian merak ini biasanya ditarikan oleh 2 orang penari bahkan lebih.

Kingkilaban di Alengkadireja

Bandung mengadakan festival yaitu “Bandung Wayang Festival 2011” yang digelar sejak tanggal 22 April 2011 sampai dengan 30 April 2011. Festival rampak dalang ini diikuti oleh 40 dalang didikan dari dalang bapak Tantan Sugandi dengan cerita yang diambil adalah “Kingkilaban di Alengkadirdja”.

“Kingkilaban sendiri mempunyai makna cahaya tanpa suara. Hal ini pula yang belakangan ini banyak dilakukan pimpinan kita. Mereka banyak mengeluarkan pernyataan, opini atau apa pun yang tiada lain untuk menebar pesona. Sementara itu, buktinya jauh dari apa yang diungkapkan dan ini terjadi pada mereka yang mengurus seni budaya kita,” ujar bapak Tantan dengan nada suara dibuat menyerupai seorang buta (Pikiran Rakyat senin 30 mei 2011 hal 32).


Dengan adanya “Bandung Wayang Festival 2011” diharapkan masyarakat tidak akan melupakan kesenian daerah yang merupakan warisan dari para leluhur. Kesenian harus dijaga oleh setiap manusia.

Kuda Renggong

0

Orang – orang lari keluar rumah menuju jalan raya, ternyata banyak orang sudah berkumpul. Wah ada apa ini? Kebakaran atau demo? Ternyata ada Kuda Renggong.

Apa itu kuda renggong, hayu ah kita bahas.

Kuda renggong adalah suatu kesenian khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menampilkan 1-4 ekor kuda yang dapat menari mengikuti irama musik. Tentu saja tidak wajib banyak kuda, terkadang satu ekor kuda pun bisa. Di atas kuda-kuda tersebut biasanya duduk seorang anak yang baru saja dikhitan atau seorang tokoh masyarakat. Kata renggong adalah metatesis dari ronggeng yang artinya gerakan tari berirama dengan ayunan (langkah kaki) yang diikuti oleh gerakan kepala dan leher.

Kesenian kuda renggong atau yang dahulu biasa disebut kuda igel karena bisa ngigel (menari) ini konon tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat Desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang. Waktu itu (sekitar tahun 1880-an) ada seorang anak laki-laki bernama Sipan yang mempunyai kebiasaan mengamati tingkah laku kuda-kuda miliknya yang bernama si Cengek dan si Dengkek. Dari pengamatannya itu, ia menyimpulkan bahwa kuda juga dapat dilatih untuk mengikuti gerakan-gerakan yang diinginkan oleh manusia.

Selanjutnya, ia pun mulai melatih si Cengek dan si Dengkek untuk melakukan gerakan-gerakan seperti: lari melintang (adean), gerak lari ke pinggir seperti ayam yang sedang birahi (beger), gerak langkah pendek namun cepat (torolong), melangkah cepat (derep atau jogrog), gerakan kaki seperti setengah berlari (anjing minggat), dan gerak kaki depan cepat dan serempak (congklang) seperti gerakan yang biasa dilakukan oleh kuda pacu. Cara yang digunakan untuk melatih kuda agar mau melakukan gerakan-gerakan tersebut adalah dengan memegang tali kendali kuda dan mencambuknya dari belakang agar mengikuti irama musik yang diperdengarkan. Latihan dilakukan selama tiga bulan berturut-turut hingga kuda menjadi terbiasa dan setiap mendengar musik pengiring ia akan menari dengan sendirinya.

Melihat keberhasilan Sipan dalam melatih kuda-kudanya ‘ngarenggong’ membuat Pangeran Aria Surya Atmadja yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Sumedang menjadi tertarik dan memerintahkannya untuk melatih kuda-kudanya yang didatangkan langsung dari Pulau Sumbawa. Dan, dari melatih kuda-kuda milik Pangeran Aria Surya Atmadja inilah akhirnya Sipan dikenal sebagai pencipta kesenian kuda renggong.

Dalam perkembangan selanjutnya, kesenian kuda renggong bukan hanya menyebar ke daerah-daerah lain di Kabupaten Sumedang, melainkan juga ke kabupaten-kabupaten lain di Jawa Barat, seperti Kabupaten Bandung dan Purwakarta. Selain menyebar ke beberapa daerah, kesenian ini juga mengalami perkembangan, baik dalam kualitas permainannya maupun waditra dan lagu-lagu yang dimainkan. Di Kabupaten Sumedang kualitas permainan kuda renggong diukur menurut standar Persatuan Kuda Sumedang (PKS) yang dibagi menjadi tiga kelas, yaitu: (1) kuda kualitas baik dan pernah menjadi juara dalam festival kuda renggong tingkat kabupaten; (2) kualitas kuda tingkat pertengahan (kualitas pasaran/pasaran mentas); dan (3) kuda renggong yang masih dalam tahap belajar (kuda baru).

Pasanggiri ke-8

0

” Wilujeng siang dulur-dulur Sanggar Mekar Asih.. Kumaha damang?

Pasanggiri Seni Sunda Injili sa-Jawa Barat ka-8 baris diayakeun deui di kaping 1 November 2014. Dulur-dulur sadaya anu ngagaduhan team seni Sunda tiasa ngadaftarkeun groupna kanggo ngarojong ieu acara. Pendaftaran tiasa ngalangkungan facebook (inbok) atanapi ngahubungi no telepon anu aya di poster.


Daftar saenggalna nya dulur-dulur… urang tepang di Pasanggiri Seni Sunda Injili sa-Jawa Barat nu ka-8. Hayu ngamumule budaya Sunda supaya teu kagerus ku jaman. “

Sandiwara Sunda Lembur Abah “ GuRaMe “

0

” Sandiwara Sunda Lembur Abah “ GuRaMe “ (Ngagugu Raja Damey) ”
PJTV Bandung
Hari : Rabu
Tanggal : 24 Desember 2014
Pukul : 22.00 – 23.00 wib
————–
CTV Banten
Hari : Jumat
Tanggal : 26 Desember 2014
Pukul : 20.00 – 21.00 wib
” Film Lembur Abah “ Nete Semplek Nincak Semplak “
————–

PJTV Bandung
Hari : Sabtu, Minggu dan Senin
Tanggal : 27, 28 dan 29 Desember 2014
Pukul : 20.30 – 21.00 wib
————–
CTV Banten
Hari : Rabu, Kamis dan Minggu
Tanggal : 24, 26 dan 28 Desember 2014
Pukul : 21.30 – 22.00 wib
Tong hilap sakseni nya dulur… Hatur nuhun

Jadwal Tayang Sandiwara Sunda Lembur Abah Paskah 2015

0

Bewara…
Dulur di lembur,baraya di kota kumaha damang? Tong hilap sakseni Sandiwara Sunda Lembur Abah Paskah dina judul ” Coet Ajaib “.
Baris tayang di :
CTV Banten
Dinten : Jumat
Tanggal : 3 April 2015
Jam : 21.00 – 22.00 wib

PJTV Bandung
Dinten : Minggu
Tanggal : 5 April 2015
Jam : 19.00 – 20.00 wib
Naon ari Coet Ajaib teh?, naha make disebut coet ajaib? Mangga sakseni. Hatur nuhun

Bewara Tayangan Gentra

0

“Sampurasun.. Dulur Gentra Kahuripan sadayana kumaha damang?
Mangga ieu kanggo jadwal tayang Gentra Kahuripan ngalih deui sapertos sateuacan sasih saum nyaeta :
PJTV Bandung dinten minggon tabuh 16.30 WIB (Satengah lima sonten)
CTV Banten dinten minggon tabuh 18.00 WIB (genep sonten)

VCD Gentra

0

” Sanggar Mekar Asih telah memproduksi vcd Gentra Kahuripan.
Album tersebut berisi tayangan-tayangan Gentra Kahuripan dengan Nara Sumber Bapak Purnawan Tenibemas.
Saudara akan diberkati dengan rekaman tayangan tersebut.
Bagi yang mau menerima copy Album Gentra Kahuripan ini:

Silakan menghubungi Sanggar Mekar Asih atau sms ke nomor yang ada di layar TV dalam setiap tayangan. Persediaan terbatas!. Hatur nuhun.. Gusti ngaberkahan “

Tong hilap kanggo nyakseni nya.. Mugia berkah Gusti salawasna nangtayungan.”