KAULINAN BARUDAK

Permainan memang tidak pernah habis, terutama untuk anak-anak. Permainan jaman sekarang ini seperti nintendo, atau mungkin permainan yang memang sudah ada di telepon selular. Permainan jaman sekarang memang lebih membuat anak bersifat individual, berbeda dengan permainan anak pada jaman dahulu yang lebih mengutamakan kebersamaan. Termasuk permainan dalam budaya Sunda. Kaulinan barudak atau permainan anak-anak dalam bahasa Indonesia. Dalam kaulinan barudak Sunda biasanya ada nyanyian atau kakawihan/hariring.  Permainan itu ada yang memang masih dikenal, namun mungkin ada juga permainan yang memang sudah jarang dimainkan anak-anak jaman sekarang.

Jenis kaulinan barudak :

1. Ambil-ambilan

Kaulinan ambil-ambilan membutuhkan banyak orang untuk ikut terlibat. Aturan permainannya sendiri seperti ini, dua orang anak saling berpegangan tangan, anak-anak yang lainnya berjajar membentuk barisan seperti ular dengan memegang pundak anak yang berada di depan mereka. Anak-anak yang berjajar tadi masuk ke celah antara dua orang yang jaga, tentu saja sambil bernyanyi. Anak yang berada di barisan terakhir akan ditangkap oleh dua orang anak yang jaga, lalu ditanya “ mau kemana? pilih bulan atau bintang?”. Kalau anak yang ditangkap memilih bintang, harus diam di belakang yang jaga sebelah kanan,sedangkan kalau memilih yang bulan harus berada di sebelah kiri. Setelah semua anak ditangkap maka kedua barisan saling menarik seperti tarik tambang. Di tempat lain biasanya disebut “Bulan bentang”.

Adapun kakawihannya adalah sebagai berikut:
Ambil-ambilan turuktuk hayam samanti
Saha nu diambil
Kami mah budak pahatu
Purah nutu purah ngejo
Purah ngasakan baligo
Purah tunggu bale gede
Nyerieun sukuna kacugak ku kaliage
Aya ubarna urat gunting sampurage
Tiguling nyocolan dage

2. Congklak

Merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang anak. Permainan ini menggunakan perkakas yang disebut congkak (terbuat dari kayu,panjangnya 40 cm, lebarnya 15 cm, di atasnya ada lubang beberapa). Tiap lubang diisi biji-bijian yang kecil atau kewuk, banyaknya 7 biji. Cara bermainnya saling bergantian sampai biji-biji atau kewuk habis masuk ke lubang yang ditentukan.

maxresdefault

Gambar : Congkak

3. Perepet Jengkol

Engage in some sort of aerobic exercise viagra prices http://martinblaser.com/viagra-1829 or gymnasium as it helps in keeping ED problem at bay. Taking these courses can help you get a discount on the cialis on line my link towing service. You should also be aroused to get erection by using this drug, a dysfunctional man can live a normal life with the confidence viagra prescription for performing well sexually whenever he wants to. cialis sale martinblaser.com However, ignoring the problem does not make it disappear.
Permainan ini dilakukan oleh 3-4 anak perempuan atau lelaki. Pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan, dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang. Dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangannya agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar ke arah kiri atau kanan menuruti aba-aba si “dalang”, yang bertepuk tangan sambil melantunkan kawih (nyanyian) :

“Perepet jengkol jajahean.., Kadempet kohkol jejeretean…”

Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Jadi, jenis permainan ini hanya dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.

perepet-jengkol

Gambar : Perepet Jengkol

 

4. Gatrik

Permainan dimainkan oleh dua orang atau dua regu yang beranggotakan beberapa orang. Alat yang dimainkan adalah tongkat pemukul terbuat dari kayu dan potongan kayu sepanjang seperempat tongkat pemukul, yang biasa disebut “anak gatrik”. Anak gatrik diletakkan di lubang miring dan sempit dengan setengah panjangnya menyembul di permukaan tanah. Ujung anak gatrik dipukul dengan tongkat pemukul. Anak gatrik kembali dipukul sejauh-jauhnya ketika terlontar ke udara. Bila anak gatrik tertangkap lawan, pemain dinyatakan kalah. Bila tidak tertangkap, jarak antara lubang dan tempat jatuhnya dihitung untuk menentukan pemenangnya.

gatrik201updatervar1000f

 

 

Sumber :

www.kotamanusia.wordpress.com,

www.pwsmedan.blogspot.com,

www.kaskus.us




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *